Pembuang Bayi di Bekasi Tinggalkan surat Wasiat, ini Isinya

Pembuang Bayi di Bekasi Tinggalkan surat Wasiat, ini Isinya

Spread the love

(Foto:Ist)

BEKASI, Beritaimn.com Bayi laki laki dibalut kain dalam kondisi hidup ditemukan di samping kontrakan warga kampung Mariuk, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (28/5/2023) pagi.

“Bayi manusia masih hidup berjenis kelamin laki-laki diperkirakan baru lahir beberapa jam sebelum ditemukan oleh saksi,” ujar Kapolsek Cikarang Bekasi Barat, Kompol Sutriesno dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/5/2023).

Menurutnya, bayi ditemukan sekira pukul 04.00 WIB oleh Hendra ketika hendak memarkirkan mobil di rumahnya. Hendra dikejutkan dengan benda mencurigakan persis di samping kontrakan.

“Saksi langsung keluar mobil untuk mengecek, dan menduga itu adalah mayat bayi yang diselimuti kain putih, setelah didekati dan disentuh lalu bayi tersebut masih bergerak,” katanya.

Untuk memastikan agar bayi itu aman, ia pun memberitahu orangtuanya hingga mengabarkan bidan setempat. Setelah dilihat kembali, rupanya juga ditemukan sepucuk surat, kalung emas hingga dan tali pusar terbungkus plastik merah.

Kemudian, para saksi melaporkan peristiwa itu ke RT setempat, hingga ke Polsek Cikarang Barat. Dikatakan Sutriesno, petugas pun datang dan mengecek TKP pukul 07.20 WIB.

“Kesimpulan dari bidan setelah bayi dilakukan pengecekan, usia bayi diperkirakan baru dilahirkan sekitar 1-2 jam sebelum ditemukan, bayi berbobot 3 kilogram,” imbuhnya.

Untuk mendapatkan pertolongan medis, sementara bayi dititipkan ke pihak Bidan Yayah Ratnaningsih. Pihaknya pun tengah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi.

“Penangangan perkara kini masih dilakukan penyelidikan Polsek Cikarang Barat untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya.

Sementara dalam surat wasiat yang ditinggalkan, orang tua bayi nekat meninggalkan anaknya karena ada alasan tertentu, serta hendak bekerja ke luar negeri. Adapun dalam surat itu, identitas orang tua bernama Nuraini.

“Setelah balik, saya akan menemui anak saya lagi,” demikian penggalan surat yang ditulis dengan huruf kapital. (***)