CIMAHI, Beritaimn.com – Aksi penyerangan oleh sekelompok anggota geng motor terjadi lagi. Kali ini di wilayah Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Aksi penyerangan itu terjadi pada Kamis (28/12/2023) sekitar pukul 22.00 WIB. Rekaman CCTV yang menunjukkan aksi penyerangan tersebut bahkan viral di media sosial.
Dalam rekaman video berdurasi 35 detik, terlihat seorang remaja berlari ke permukiman karena dikejar sekelompok remaja lainnya. Remaja tersebut kemudian dianiaya dan terlihat sempat diseruduk oleh motor.
Gerombolan itu kemudian kabur setelah warga setempat berhamburan keluar rumah setelah mendengar ada keributan di kawasan permukiman tersebut.
“Awalnya itu saya dengar ada ribut-ribut, terus keluar rumah. Di situ saya lihat ada pengeroyokan ABG lah ya. Kemudian lari ke TKP-nya. Jadi ada satu orang yang dikeroyoknya, terlihat lah di CCTV juga,” kata Hari Mulyana (37), salah seorang warga sekitar, Jumat (29/12/2023).
Saat itu, gerombolan yang mengeroyok remaja lainnya sudah kabur. Hanya tersisa remaja yang dikeroyok, kemudian diamankan oleh warga ke kediaman Ketua RW setempat untuk dimintai keterangan.
“Nah di situ kan kita ingin tahu dia orang mana, kenapa. Orang itu jawab dia main ke sini, katanya lagi nunggu jemputan (temannya). Tiba-tiba katanya ada penyerangan, makanya dia lari. Itu pengakuannya,” kata Hari.
Saat itu, datang warga lain membawa seorang lagi yang diduga terlibat dengan aksi pengeroyokan tersebut. Remaja itu diamankan saat sedang bersembunyi di rumah salah satu warga.
“Waktu di rumah Pak RW itu, ternyata datang seorang lagi. Katanya anggota kelompok motor juga, yang diamankan sama warga lainnya. Jadi yang diamankannya 2 orang,” ujar Hari.
Dari tangan remaja kedua yang diamankan, didapat beberapa benda seperti atribut geng motor XTC, keling, hingga botol minuman keras yang sudah kosong.
“Nah di situ, sebetulnya warga sudah geram karena ada atribut ormas (geng motor), terus senjata, sama botol miras. Tapi untungnya masih bisa diredam, karena di situ kan ada Pak RW dan linmas juga,” kata Hari.
Warga bahkan sempat mengecek isi ponsel remaja kedua yang diamankan. Ternyata di situ ada pesan di salah satu grup yang menyebutkan bahwa mereka memang hendak melakukan penyerangan ke geng motor di wilayah Kebon Kopi.
“Intinya dengan bahasa mereka itu bilang mau ada penyerangan. Nah di situ warga makin geram, karena menimbulkan keributan di wilayah. Di situ Pak RW telepon polisi, kemudian datang mengamankan dua orang itu,” kata Hari.
Hari memastikan, selama keduanya diamankan sama sekali tak ada aksi penganiayaan yang dilakukan oleh warga di wilayah tersebut.
“Dipastikan tidak ada pemukulan dari warga. Kita juga nggak tahu mereka siapa, pengakuannya yang satu orang Citeureup, yang satu lagi orang di sekitar Alun-alun Cimahi. Kalau yang mengeroyok itu kurang tahu warga mana, yang jelas bukan warga wilayah kami,” ucap Hari.
Sementara itu, Lurah Cibeureum Fery Supriadi membenarkan, soal adanya aksi penyerangan dan keributan geng motor di wilayahnya.
“Informasinya itu XTC menyerang Moonraker di daerah industri. Cuma nggak tahu gimana, karena kalah jumlah akhirnya kabur ke permukiman warga,” ujar Fery.
Saat itu, kata Fery, belum sempat terjadi keributan antara dua geng motor tersebut. Namun apes, salah satu anggota XTC terjatuh saat kabur hingga akhirnya dikeroyok anggota Moonraker.
“Jadi saat kabur itu jatuh, sampai akhirnya dianiaya (anggota Moonraker). Dari situ diamankan warga dan diserahkan ke pihak kepolisian,” kata Fery.
Kapolsek Cimahi Selatan AKP Yudi Hariyanto mengatakan, dua remaja yang diamankan itu sudah dikembalikan ke keluarganya masing-masing usai pemeriksaan.
“Jadi tadi sudah dimusyawarahkan, mereka bukan geng motor hanya simpatisan. Masih anak-anak juga jadi dikembalikan ke keluarganya,” kata Yudi.
Dugaan Pemicu Keributan
Aksi penyerangan yang pecah di Kompleks LPK Pasundan RT 06/28, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, terjadi karena
Kapolsek Cimahi Selatan AKP Yudi Hariyanto mengatakan, pemicu aksi penyerangan yang melibatkan remaja simpatisan geng motor itu terjadi karena suara knalpot bising atau brong.
“Jadi pemicunya karena knalpot brong, waktu lewat warga motornya digeber-geber. Akhirnya dikejar dan dikeroyok,” kata Yudi.
Saat itu, dua remaja tersebut hendak main ke rumah teman perempuan mereka. Namun karena kesalahpahaman yang terjadi, justru berbuntut pengeroyokan.
“Jadi awalnya mereka niat mau main ke rumah pacar salah satu remaja itu di Cibeureum,” katanya.
Pihaknya kemudian mengamankan dua remaja tersebut. Memang didapati atribut geng motor dari tangan keduanya namun pengakuannya, kedua remaja itu hanya ikut-ikutan saja.
“Keluarganya sudah datang, dan sudah berdamai. Mereka sudah dikembalikan ke keluarganya masing-masing,” ujar Yudi.
(red/*)