Tak Disangka Warga Bekasi Kena Tipu, Beli STB Online agar Bisa Nonton TV Digital, Malah yang Dikirim Garam Halus

- Penulis

Kamis, 10 November 2022 - 16:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beli STB online, malah terima garam Halus Beryodium (Foto: ist)

i

Beli STB online, malah terima garam Halus Beryodium (Foto: ist)

Beli STB online, malah terima garam Halus Beryodium (Foto: ist).

Beritaimn.com Seorang warga Tambelang, Kabupaten Bekasi, tertipu ketika membeli perangkat elektronik berupa set top box (STB). Alat ini untuk menangkap siaran televisi digital setelah pemerintah menghentikan siara analog sejak 2 November 2022.

“Baru datang tadi sore, ketika dibuka isinya garam halus satu plastik,” ujar Dina, pada Rabu (9/11/ 2022) malam.

Ia menjelaskan, orang tuanya memang sering belanja lewat marketplace untuk memenuhi kebutuhan rumah. Karena itu, tak curiga sama sekali begitu memesan set top box (STB). Apalagi, harga yang ditawarkan oleh penjual cukup murah, yaitu Rp 170 ribu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebelumnya beli offline, karena ada harga lebih murah, tergiur,” kata Dina yang menyebut STB rencananya buat televisi di rumah kakeknya.

Tak disangka, begitu paket yang dikirim dengan sistem pembayaran COD (cash on delivery), rupanya berisi seplastik garam halus ukuran 250 gram. “Baru kali ini kena tipu,” ucap Dina.

Harga STB di Glodok Naik Tajam Setelah Migrasi TV Analog, Paling Murah Rp 300 Ribu

Sejumlah pemilik toko di Pusat Grosir Elektronik Glodok, Jakarta Utara, mengatakan, harga set top box (STB) meningkat tajam seusai kebijakan migrasi migrasi TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) diumumkan. STB yang semula dijual paling murah di bawah Rp 100 ribu, kini terendah Rp 300 ribu atau naik hingga tiga kali lipat.

“Makin naik (harga STB), sampai ada yang Rp 100 ribu waktu itu (dijual), sudah naik sampai bisa Rp 300 ribu,” kata Lia, pemilik toko Elektro Jaya di Glodok, dalam keteranganya, pada Minggu (6/11/2022).

Sedangkan khusus di tokonya, Lia mengatakan, harga rata-rata STB adalah di atas Rp 200 ribu. Padahal sebelum ASO berlaku, toko tersebut menjual STB dengan harga rata-rata di bawah Rp 200 ribu.

Baca Juga:  Lembang Bungin Karawang, Deklarasi dukung Cak Imin sebagai Capres 2024

Lanjut, dia menjelaskan, harga yang berlaku saat ini sudah sesuai dengan harga jual dari agen distributor. “Sebenarnya saya kasihan sama orang-orang, cuma mau gimana ya, saya juga dapatnya segitu, enggak mungkin saya jual rugi semua. Di pasarannya juga semuanya naik,” ungkap Lia.

Dia pun menjelaskan, toko-toko di Glodok memasang harga berbeda-beda. Dia menyatakan kenaikan harga bukan terjadi karena penjual aji mumpun. Para pemilik toko, kata Lia, tidak ingin memanfaatkan momentum migrasi televisi untuk mengerek harga STB setinggi-tingginya.

Dia pun menjelaskan, toko-toko di Glodok memasang harga berbeda-beda. Dia menyatakan kenaikan harga bukan terjadi karena penjual aji mumpun. Para pemilik toko, kata Lia, tidak ingin memanfaatkan momentum migrasi televisi untuk mengerek harga STB setinggi-tingginya.

“Bukan karena aji mumpung, enggak. Hari ini makanya banyak yang saya suruh pergi kan, besok saja karena besok barang datang, saya sudah pesan. Harganya lebih murah,” tutur Lia.

Toko lainnya bernama Resolution juga mengalami hal yang sama. Pemilik toko, Acoy, menuturkan, harga standar STB sebelum ASO berlaku adalah di bawah Rp 200 ribu. Sekarang, dia berujar, harga STB tersebut menjadi Rp 250 ribuan, bahkan ada yang Rp 300 ribuan.

“Bervariasi harganya. Sudah mahal. Semua merek STB laku yang penting ada barang. Kebanyakan kosong (hari ini). Ada juga persediaan, tapi terbatas sih,” ujar Acoy. “Mungkin besok kita cari lagi, tapi bisa dapat harga mahal”.

Acoy menceritakan, penjualan STB di tokonya melonjak drastis setelah Kominfo mengumumkan ASO atau migrasi ke TV digital di Jabodetabek. “Penjualan naik drastis,” kata Acoy.

Sebelum ASO diberlakukan, Acoy berujar, STB hanya laku terjual dua sampai tiga unit. Sehari pun paling banter terjual lima unit. “Setelah ASO, tergantung toko masing-masing-masing ya, kadang-kadang ada sampai berapa puluh, bahkan ratusan,” katanya. (***)

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel beritaimn.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Modus Curang Pembelian BBM Subsidi Jenis Solar Di SPBU 14 203 1156 Jalan Imam Bonjol Lubuk Pakam Diminta Agar Petamina Dan Poldasu Tindak Tegas Pemilik Mobil Dan Pengusaha SPBU
SEKDIS BPBD DELI SERDANG GUNAKAN PLAT MOBIL DINAS PALSU SEOLAH KEBAL HUKUM
Bangunan Tanpa Izin Berdiri Di Lahan Persawahan Diduga Milik Anggota DPRD Deli Serdang
Fasilitas Pejalan Kaki Di Jalan P Diponegoro Lubuk Pakam Berubah Menjadi Tempat Berjualan, Siapakah Yang Bertanggung Jawab?
Bhabinkamtibmas Polsek Padang Hilir Hadiri Rapat Koordinasi Kamtibmas
Polsek Dolok Merawan Hadiri Bakti Sosial Rail Clinic di Stasiun Bajalingge
Pernyataan Praktisi Hukum Hanya Sebatas Penggiringan Opini Tanpa Bukti Hukum
Polres Tebing Tinggi Dengarkan Keluhan Warga Dalam Jumat Curhat di Desa Juhar
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 11:11 WIB

Modus Curang Pembelian BBM Subsidi Jenis Solar Di SPBU 14 203 1156 Jalan Imam Bonjol Lubuk Pakam Diminta Agar Petamina Dan Poldasu Tindak Tegas Pemilik Mobil Dan Pengusaha SPBU

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:45 WIB

SEKDIS BPBD DELI SERDANG GUNAKAN PLAT MOBIL DINAS PALSU SEOLAH KEBAL HUKUM

Minggu, 21 September 2025 - 15:57 WIB

Bangunan Tanpa Izin Berdiri Di Lahan Persawahan Diduga Milik Anggota DPRD Deli Serdang

Sabtu, 20 September 2025 - 17:54 WIB

Fasilitas Pejalan Kaki Di Jalan P Diponegoro Lubuk Pakam Berubah Menjadi Tempat Berjualan, Siapakah Yang Bertanggung Jawab?

Senin, 15 September 2025 - 04:16 WIB

Bhabinkamtibmas Polsek Padang Hilir Hadiri Rapat Koordinasi Kamtibmas

Berita Terbaru