Perempuan Paruh Baya Tewas Tertimbun Saat Rumahnya Ambruk, Akibat Longsor di Sukabumi

Perempuan Paruh Baya Tewas Tertimbun Saat Rumahnya Ambruk, Akibat Longsor di Sukabumi

Spread the love

Petugas gabungan dibantu warga saat mengevakuasi jenazah yang tertimbun reruntuhan bangunan dapur yang ambruk di Nagrak Sukabumi. (Sumber : P2BK Nagrak)

SUKABUMI, Beritaimn.com Perasaan was-was Encop Sopiah (51) berujung duka. Perempuan paruh baya asal Sukabumi ini tewas tertimbun longsor bangunan tempat tinggalnya sendiri.

Berdasarkan informasi, peristiwa memilukan ini terjadi di Kampung Pamuruyan, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (3/12/2023). Kawasan tempat tinggal Encop memang diguyur hujan sejak sore hari. Warga sekitar juga sempat was-was karena aliran sungai terus membesar.

“Sekitar pukul 19.30 kami dapat laporan dari RT 2 RW 1 bahwa ada warga yang mengalami musibah rumahnya terkena longsor, akibat hujan, debit air sungai cukup tinggi. Rumah korban tergerus air sungai, pondasi tidak bisa menahan debit air sungai yang terus-terusan menggerus rumah,” ujar Yan Victor, Sekretaris Desa (Sekdes) Cisarua, Senin (4/12/2023).

Saat kejadian posisi korban berada di ruangan dapur. Sementara anaknya berada di ruangan depan. Deru air sungai memang terdengar menyeramkan, bahkan sebelum kejadian, korban sempat beberapa kali melihat sungai, sampai akhirnya bencana mematikan itu terjadi.

“Evakuasi korban sekitar 30 menit, URC bencana, BPBD, koramil dan relawan lain akhirnya korban dengan cepat bisa dievakuasi. Saat kejadian hujan memang sudah berhenti namun debit dari hulu besar, air masuk setelah menggerus rumah korban,” kata Yan.

Keterangan warga air sungai naik, alirannya terus menerus menggerus pondasi rumah korban. Sampai akhirnya roboh dan ambruk, tubuh korban terhimpit tiang beton, keterangan pihak keluarga korban memang tengah memasak.

“Anaknya berada di ruangan depan, sempat cemas dan melihat ke belakang tempat di mana ibunya memasak. Hanya selang beberapa saat, rumah ambruk, korban terbawa dan tertimbun puing bangunan,” kata warga yang berada di lokasi.

Sementara itu, Medi Abdul Halim, petugas BPBD Kabupaten Sukabumi membenarkan jika korban sudah merasa waswas. Warga melihat, korban beberapa kali melihat aliran sungai.

“Korban sebelum kejadian ini melihat aliran sungai, karena korban mungkin sudah khawatir melihat air meluap. Lokasi bagian belakang rumah korban ini memang sangat berdekatan dengan sungai, pondasi tergerus akhirnya ambruk, korban sedang berada di dapur,” kata Medi.

“Penanganan ke depan, kita akan berkoordinasi dengan bidang yang lain mengenai pendirian bangunan (di bantaran sungai),” tambahnya.

(red/*)

Tinggalkan Balasan