KARAWANG, Beritaimn.com – Kabupaten Karawang sukses menjadi tuan rumah perayaan Hari Purbakala Nasional ke-110 tingkat Jawa Barat. Acara tersebut digelar di pelataran Candi Jiwa Batujaya, Karawang, pada Rabu (14/6/2023).
Sajian Tari Candika Pura dan Silat Godot tampil sangat memukau sebagai persembahan acara pada perayaan Hari Purbakala Nasional ke-110 ini, Pemkab Karawang mengusung tema “Hana Nguni Hana Mangke, Tan Hana Nguni Tan Hana Mangke”. Kalimat tersebut merupakan Bahasa Sunda Kuno yang berarti “ada dahulu ada sekarang, tak ada dahulu tak ada pula sekarang”.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Perwakilan dari Balai Cagar Budaya (BCB) Wilayah IX, Hendra Gunawan, perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se-Jawa Barat.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, dalam sambutannya mengatakan, jika perayaan hari purbakala nasional tahun ini memiliki dua makna, yakni pelestarian dan pencarian situs bersejarah yang belum ditemukan di Kabupaten Karawang.
Sebab menurutnya, situs bersejarah seperti Candi Jiwa di Karawang ini patut dilestarikan dan digali kembali sejarah-sejarah yang belum ditemukan disekitar Candi tersebut.
Mengingat, usia dari Candi Jiwa di Karawang diketahui lebih tua dari Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
“Masyarakat harus bisa ikut serta melestarikan dan ikut serta dalam mencari cagar budaya purbakala di Karawang yang belum ditemukan. Dimana dikatakan dalam pepatah Galunggung, tidak ada hari ini jika tidak ada hari sebelumnya. Dari situ kita harus bisa menghargai dan melestarikan sejarah leluhur yang berjuang dimasa lampau,” ujar Uu, Rabu (14/6/2023).
Sementara itu, Perwakilan dari Balai Cagar Budaya (BCB) Wilayah IX, Hendra Gunawan mengungkapkan, jika pihaknya juga fokus dalam pengembangan dari cagar budaya purbakala Candi Jiwa di Karawang. Sebab, Candi Jiwa sendiri merupakan salah satu cagar budaya nasional yang perlu dilestarikan dan digali lebih dalam lagi sejarahnya.
“Untuk program di Candi Jiwa ini, kita telah mengarahkan program ekskavasi, pembubaran dan keterkaitan pengembangannya akan seperti apa, kita terus lakukan,” kata Hendra.
Dikatakannya juga, untuk pengembangan di Candi Jiwa Karawang pun diperlukan kolaborasi antar Pemkab Karawang, Pemprov Jabar dan Kementerian agar beberapa “pr” yang ada dapat segera terselesaikan.
“Kolaborasi sangat diperlukan disini, selain kita bisa konsolidasi, kita juga bisa segera menyelesaikan pr-pr yang ada di Batujaya ini,” ucapnya.
Dirinya juga membeberkan, jika setiap tahun selalu menganggarkan untuk ekskavasi di Candi Jiwa Karawang.
“Anggarannya tentatif, bagaimana pengerjaan yang dilakukan di Candi Jiwa ini. Ditambah lagi, Candi Jiwa ini kan sangat luas, jadi banyak pengerjaan juga yang harus dilakukan,” pungkasnya. (***)