KARAWANG, Beritaimn.com – Pemerintah Desa Gempolkarya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, gelar bakti sosial Santunan Anak Yatim Piatu, yang digelar di Halaman Kantor Desa Gempolkarya, Pada Rabu (24/8/2022) siang.
Acara yang bertema “Raih Kemulian Dengan Menjadi Sahabat Yatim Piatu”. Sebelum kegiatan santunan, diisi dengan siraman rohani oleh penceramah Ustadz H.Suhendra dari Karawang. Dalam acara tersebut tampak hadir Kepala Desa Gempolkarya H. Sadi, PLT Camat Tirtajaya H. Dulloh, Kapolsek Tirtajaya Iptu Wahyu Kurniawan SH, Ketua BPD, elemen pemerintahan Desa Gempolkarya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan para tamu undangan.
Kepala Desa Gempolkarya, H. Sadi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan santunan anak yatim di tahun ini, yang Alhamdulillah kami bisa berbagi untuk santunan anak yatim piatu khususnya di Desa Gempolkarya.
“Sekarang kita menyantuni anak yatim piatu sebanyak 95 orang dari tiga Dusun yakni Dusun Cibarusah, Dusun Gempoljaya, dan Dusun Pangkalan,” jelasnya kepada Beritaimn.com, Rabu (24/8/2022).
Selain itu, lanjut dia, saya atas nama pribadi dan Pemerintahan Desa Gempolkarya,” mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi kepada semua pihak khususnya kepada tokoh masyarakat dan seluruh warga Desa Gempolkarya, sehingga acara ini berjalan dengan lancar dan meriah,” ujar H.Sadi.
Dalam tausiyah nya, Ustadz H. Suhendra menyampaikan, dalam hal ini guna memberikan semua kemuliaan lahir dan batin kepada semua anak yatim dan piatu, karena apapun perspektifnya dan apapun pandanganya niat untuk berbuat kebaikan kepada satu sama lain dengan memberikan sebuah kemuliaan sebagai sesama umat muslim. “Dan mudah-mudahan selalu di berikan ridho dan keikhlasan serta keselamatan dalam menjalankan serangkaian kegiatan dalam kehidupan, Amiiin,” ungkapnya.
Selain itu, Suhendra juga mengaku merasa bahagia ketika dirinya masih diberikan kesehatan dan kepercayaan oleh Allah SWT sehingga bisa hadir di acara santunan anak yatim piatu yang di selenggarakan oleh Pemerintah Desa Gempolkarya.
Sementara, PLT Camat Tirtajaya, H. Dulloh mengatakan, kegiatan santunan tersebut tugas kita bersama untuk menyantuni anak yatim bukan agenda tahunan, patut menjadi contoh untuk desa lainnya. “Santunan itu suatu kegiatan yang positif, memang kalau bisa kita juga harus seperti itu,” pungkasnya.
(Mad)