TEBING TINGGI – Suasana penuh semangat kemerdekaan menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tebing Tinggi pada Selasa (12/8) pagi. Dalam rangka memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke-80, Lapas menggelar acara pembukaan Pekan Olahraga yang diikuti oleh pejabat struktural dan jajaran petugas juga seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Lapangan utama apel Lapas menjadi pusat kegiatan, dipenuhi dekorasi merah putih yang berkibar indah. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi Dede Mulyadi, ditandai dengan pelepasan balon ke udara yang melambangkan semangat kemerdekaan, disusul dengan tendangan bola ke gawang sebagai simbol dimulainya seluruh rangkaian perlombaan.
Dalam sambutannya, Kalapas Dede Mulyadi menyampaikan bahwa Pekan Olahraga ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembinaan yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, sportivitas, dan kerja sama tim. “Semoga melalui kegiatan ini, kita semua dapat memupuk rasa persaudaraan, menumbuhkan sportivitas, serta memperkuat jiwa nasionalisme di tengah peringatan kemerdekaan yang istimewa ini,” ujar Dede Mulyadi.
Rangkaian Pekan Olahraga akan berlangsung selama satu minggu penuh, menghadirkan berbagai cabang perlombaan seperti futsal, bola voli, dan beragam lomba tradisional khas perayaan kemerdekaan, mulai dari balap karung hingga makan kerupuk. Setiap blok hunian menurunkan tim terbaiknya dan penyemangat di lapangan, sementara para petugas turut berperan sebagai pendamping serta juri.
Acara pembukaan dimulai dengan apel bersama, doa, dan yel-yel Kementerian Imipas yang menggema di seluruh lapangan. Saat balon-balon merah putih dilepaskan ke langit, para peserta dan penonton bersorak riang, seolah energi positif menyebar ke seluruh penjuru. Puncaknya, tendangan bola dari Kalapas yang tepat mengarah ke gawang menjadi tanda resminya Pekan Olahraga dimulai, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Dengan terselenggaranya Pekan Olahraga ini, Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi berharap semangat kemerdekaan dapat terus menyala di hati seluruh warga binaan, sekaligus memperkuat pembinaan kepribadian yang positif di lingkungan pemasyarakatan. Perayaan ini menjadi bukti bahwa meski berada di balik tembok tinggi, nilai-nilai kebangsaan dan rasa persatuan tetap tumbuh subur di dalamnya. (Red).