KARAWANG, Beritaimn.com – Banyak yang beranggapan anak seorang Kuli Bangunan tak bisa mengenyam pendidikan tinggi. Namun, mahasiswa Universitas Buana Perjuangan (UBP) jurusan program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis bernama Yahya Maulana berhasil mematahkan anggapan tersebut.
Pria kelahiran Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe, Karawang itu menjadi salah satu lulusan terbaik karena meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) cumlaude nyaris sempurna, yakni 3,82.
“Alhamdulillah saya tidak akan menyia-nyiakan apa yang hari ini saya dapat,” ujar Yahya usai wisuda ke empat UBP Karawang di Resinda Hotel, Karawang, Sabtu (23/7/2022).
Momen wisuda mungkin jadi salah satu momen terbaik Yahya, mengingat beratnya perjuangan hidup yang ia jalani. Yahya Maulana memang terlahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Agus Ferdiana hanya bekerja sebagai kuli bangunan lepas dengan penghasilan tak menentu. Sementara ibunya, Yanti, hanya seorang ibu rumah tangga (IRT) biasa.
Dengan penuh ketekunan dan kerja keras, tekadnya untuk berkuliah sejalan dengan nasib baik yang menimpanya. Ia berhasil mendapat beasiswa bidikmisi usai mengikuti proses seleksi hingga dinyatakan lolos. Hingga akhirnya, Yahya diganjar sebagai mahasiswa penerima Beasiswa bidikmisi merupakan program yang digagas Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi untuk siswa pandai, tetapi berasal dari keluarga kurang mampu.
“Alhamdulillah sangat senang dan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada saya, sehingga mendapat beasiswa Bidikmisi selama masa kuliah. Tentunya ini tak lepas dari do’a orangtua juga,” kata yahya.
Meski hidup dengan keterbatasan ekonomi, pemuda kelahiran 31 Januari 2002 ini selalu bertekad untuk membuat kedua orangtuanya bangga. Ia bercita-cita kelak ingin menjadi pengusaha sukses. Mengangkat harkat martabat kedua orangtuanya. “Tidak ada keterbatasan jika kita mempunyai keinginan. Sesuatu akan menjadi mungkin jika Allah berkehendak,” jelas Yahya anak pertama dari dua bersaudara ini.
Usai merampungkan studi S1, ia ingin melangkah ke jenjang S2 magister manajemen. “Namun jika belum rezekinya saya akan bekerja dulu untuk menabung lanjut ke S2,”kata dia.
Sementara, Agus Ferdiana, ayah Yahya Maulana mengaku senang bukan main saat mengetahui anaknya sulungnya itu berhasil lulus kuliah. Senyum dan rona bahagia senantiasa terpacar dari wajahnya saat menghadiri prosesi wisuda sang anak. Ia berharap, apapun mimpi sang anak kelak, ia selalu mendoakan yang terbaik. Di mata ia dan sang istri, Yahya tetaplah Yahya, anak yang shaleh dan membanggakan.
“Saya selalu mendoakan yang terbaik, semoga apa yang ia cita-citakan dapat tercapai,” harap Agus. (*)