Diduga Hendak Tawuran di Jalan Pertamina Lohbener, Puluhan Pelajar SMP di Indramayu Diamankan Polisi

Diduga Hendak Tawuran di Jalan Pertamina Lohbener, Puluhan Pelajar SMP di Indramayu Diamankan Polisi

Spread the love

Ilustrasi tawuran.(SHUTTERSTOCK)

INDRAMAYU, Beritaimn.com Polisi mengamankan 22 pelajar SMP di Indramayu. Puluhan pelajar tersebut diduga hendak melakukan tawuran antar pelajar.

Aksi tawuran pelajar itu nyaris pecah di Jalan Pertamina, Desa Waru, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu pada Rabu (29/11/2023) siang. Namun, rencana tawuran pelajar itu batal usai polisi datang. Mereka pun membubarkan diri namun ada 22 pelajar yang diamankan.

“Ada 22 pelajar yang diamankan dari 70 orang yang hendak tawuran. Mereka kemudian dibawa ke Mapolsek Lohbener,” ujar Kapolres Indramayu AKBP M. Fahri Siregar melalui Kapolsek Lohbener Kompol Nurani.

Aksi tawuran itu urung terjadi lantaran warga setempat sigap mengantisipasi kemudian melapor ke pihak kepolisian. Terlebih lokasi kejadian tak terlalu jauh dari pemukiman warga.

“Awalnya kami mendapatkan informasi adanya aksi tawuran antar-pelajar, dan segera melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya bentrok. Bersama dengan pamong Desa Waru dan melibatkan partisipasi warga setempat, kami berhasil mengamankan pelajar-pelajar yang terlibat,” katanya.

Selain mengamankan sejumlah pelajar, polisi berhasil menemukan senjata tajam jenis celurit yang dibawa oleh pelajar. Barang bukti lain yang diamankan yakni 13 handphone dan 8 unit sepeda motor.

“Kami tidak mengambil risiko dan segera mengamankan pelajar tersebut bersama barang bukti senjata tajamnya. Langkah ini diambil untuk menghindari terjadinya kekerasan dan melindungi keselamatan semua pihak yang terlibat,” kata Nurani.

Nurani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah masing-masing pelajar yang diamankan terkait insiden ini.

“Tawuran antar-pelajar adalah tindakan yang tidak dapat diterima, dan kita harus bersama-sama mencegahnya. Maka kami juga koordinasi dengan pihak sekolah agar memberikan efek jera pada pelajar,” tuturnya.

“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang, dan seluruh pelajar dapat belajar dari pengalaman ini untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” imbuhnya.

(red/*)

Tinggalkan Balasan