TASIKMALAYA, Beritaimn.com – Aksi pencurian terjadi di kampus SMK Negeri 2 Tasikmalaya Jalan Noenoeng Tisnasaputra Kota Tasikmalaya. Uang tunai sekitar Rp 320 juta digondol pencuri dari brankas yang berada di ruang bendahara sekolah.
Kepala SMK Negeri 2 Tasikmalaya Anton Susanto membenarkan adanya kasus pencurian itu.
“Pencurian terjadi sekitar pukul 05.00 WIB ketika saya mendapat laporan dari pegawai, ruangan di gedung ini telah dibongkar paksa. Sebelum kami melakukan pemeriksaan, kami langsung lapor dulu ke Polsek Tawang,” kata Anton, Senin (6/11/2023).
Dia mengatakan ruangan yang dibobol adalah ruang bendahara sekolah. Pencuri kemudian membobol brankas yang berisi uang tunai ratusan juta rupiah. “Kerugian persisnya masih kami hitung, tapi sekitar segitu (Rp 300 juta),” kata Anton.
Dia menjelaskan, uang tunai itu terdiri dari uang tabungan guru-guru untuk rekreasi, uang sumbangan alumni untuk pembangunan masjid dan uang hasil usaha sekolah yang sudah berstatus badan layanan umum daerah (BLUD). “Jadi bukan uang bantuan pemerintah, kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,” kata Anton.
Kapolsek Tawang Ipda Wawan Setiawan menambahkan kasus pencurian itu pertama diketahui oleh Ading petugas kebersihan sekolah sekitar jam 05.00 WIB.
“Saksi Ading mendapati pintu ruang bendahara dalam keadaan rusak dan sudah terbuka. Dia langsung melapor ke Kepsek dan diteruskan kepada kami,” kata Wawan.
Dari hasil penyelidikan sementara uang yang digondol maling mencapai Rp 320 juta. “Keterangan sementara dari bendahara isi brankas adalah uang tunai sekitar Rp 320 juta,” kata Wawan.
Dari rekaman CCTV terungkap pelaku yang masuk ke ruangan sebanyak 2 orang. Mereka masuk melalui jendela aula lantai 2, ini diasumsikan karena adanya tangga. Usai masuk ke aula, mereka turun ke lantai dasar dan langsung merusak pintu ruang bendahara. “Pelaku terekam dua orang memakai penutup muka dan sarung tangan,” kata Wawan.
Dari rekaman juga terungkap pelaku hanya butuh kurang dari 10 menit untuk membongkar atau mencongkel brankas sebelum akhirnya kabur. Pelaku juga terlihat membawa peralatan sejenis obeng dan linggis. Pada malam itu sekolah dijaga oleh dua orang Satpam yang berada di pos gerbang utama. “Kejadian sekitar jam 3 pagi, kami masih melakukan penyelidikan,” kata Wawan. (*)