Pekanbaru –
Keluarga korban pemukulan dan Pengeroyokan oleh Oknum Anggota Satpol PP kota Kendari , pada Rabu 5 Februari 2025 yang terjadi di jalan Drs. H. Abdul Silondae kota Kendari atau tepatnya di dekat lampu merah kantor walikota Kendari meminta agar Aparat kepolisian polres kota Kendari menangkap semua pelaku Pengeroyokan dan Pemukulan secara membabi buta kepada seorang pedagang Krupuk yang biasa berjualan di lokasi lampu merah kantor walikota Kendari.
Korban yang bernama Dodi ini menceritakan kepada awak media melalui telepon selulernya dengan suara yang masih tersedak sedak karena masih dalam kondisi sakit Tulang leher akibat di Cekik oleh Gerombolan Oknum Anggota Satpol PP kota Kendari , Dodi Hansyah menceritakan pada hari itu dia berjualan krupuk di tempat biasa dan bersama dengan para pedagang lainnya di lampu merah, Didepan kantor walikota Kendari di dekati oleh para Anggota yustisi Satpol PP Kendari , saat itu di ceritakan Dodi Para anggota satpol PP ini meminta semua pedagang yang ada di lokasi untuk segera meninggalkan lokasi ini,Namun apa lacur, salah satu anggota satpol PP , yang ada di lokasi melototi dirinya sembari memegang kepala nya dan berucap ..apa kau…, dengan gaya menantang dan mengucapkan bahasa yang tak pantas di ucapkan oleh seorang aparat pemerintahan,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berawal dari ucapan kasar itulah Dodi membela diri dengan ucapan , tidak Pak saya hanya berjualan disini. Tetapi oknum anggota satpol PP kota Kendari ini malah mengajak duel…Dodi akhirnya lebih memilih ke sudut dan lari ke arah jalan utama , namun di kejar-kejar oleh salah satu anggota satpol PP yang memakai rompi dan berucap sini kamu , jangan lari , Ayo lawan saya.
Namun para anggota satpol lainnya ikut mengeroyok Dodi , hingga Dodi mengalami Trauma yang cukup berat atas kejadian ini.
Dari hasil pemeriksaan dokter, akibat kejadian ini Seluruh badan badan Dodi mengalami luka lebam dan luka pembengkakan di dalam tubuh , akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh 8 Anggota oknum satpol PP kota Kendari.
Sementara itu kedua orang tua korban yang saat ini berada di Palembang mengatakan kepada awak media mereka tidak terima anaknya diperlakukan seperti Binatang mereka meminta Aparat kepolisian dari polres Kendari untuk menangkap dan memproses kejadian yang menimpa anaknya.
Saat di konfirmasi oleh media ini, Plt Kepala Satpol PP kota Kendari Muhammad EWa tidak bisa di konfirmasi karena hpnya tidak aktif.
(Rls…x)
