BEKASI, Beritaimn.com – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi kembali melakukan perbaikan jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat, tepatnya depan Pasar Bintara karena kerap kali mengalami kerusakan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perbaikan jalan di depan Pasar Bintara menggunakan sistem betonisasi, tidak lagi menggunakan aspal seperti perbaikan sebelumnya.
Perbaikan dilakukan baru satu lajur jalan, sementara untuk lajur satunya masih dapat dilintasi kendaraan. Area lajur jalan yang diperbaiki pun juga sudah dipasang garis sehingga tidak ada pengendara yang melintas di Jalan itu. Imbas dari perbaikan jalan tersebut, membuat arus lalu lintas dari Jalan Jenderal Sudirman mengarah ke Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Bekasi sempat tersendat karena adanya penyempitan jalan akibat adanya perbaikan jalan.
Kabid Bina Marga DBMSDA Kota Bekasi, Idi Sutanto mengatakan, jika jalan tersebut sering diperbaiki dengan tim URC dengan menggunakan aspal. Namun, karena kontur jalan cekungan sering tergenag, ketika hujan sehingga membuat jalan sering kali rusak, oleh karena itu perbaikan dilakukan dengan betonisasi.
“Ya jadi kalo untuk jalan yang sering tergenang memang kami prioritas kita beton. Kalo aspal kan kadang rusak lagi. Kadang kalo berat kita pakai URC aspal sementara, tapi kalo ada anggaran yang kita beton,” ujar Idi Sutanto, Senin (19/9/2022).
Diungkapkan oleh Idi, jika perbaikan jalan I Gusti Ngurah Rai depan Pasar Bintara dengan metode betonisasi karena memang anggaran perbaikan jalan baru keluar, di lain sisi kontur jalan yang menurun dan kerap kali tergenang menjadi solusi terbaik.
“Ya kadang kan kita kalo beton itu kan mahal ya.Tapi kualitas lebih awet. Cuma kan ketika anggaran belum ada kita sementara URC dulu aspal kemarin-kemarin,” kata dia.
Idi tak menampik jika anggaran perbaikan jalan tidak seimbang, sehingga pihaknya pun harus bisa mengelola mana jalan yang diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan permanen. Seperti halnya jalan I Gusti Ngurah Rai dengan metode betonisasi.
“Memang kebutuhan anggaran antara infrastruktur umum sama ketersediaan anggaran tidak imbang, sehingga kita kita harus pintar untuk penanganan karena anggaran kadang tidak sesuai yang kita usulkan,” ucap dia. (***)