Belasan Truk Antre Masuk ke TPA Burangkeng, Imbasnya Sampah di Pasar Cibitung Menggunung

Belasan Truk Antre Masuk ke TPA Burangkeng, Imbasnya Sampah di Pasar Cibitung Menggunung

Spread the love

Sampah menumpuk di depan Pasar Induk Cibitung Kabupaten Bekasi.

BEKASI, Beritaimn.com Sampah Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi membuat pedagang dan warga sekitar tidak nyaman. Karena tumpukan sampah tersebut sudah berhari-hari tidak diangkut seluruhnya ke TPA Burangkeng.

Iwan (32), pedagang buah di Pasar Induk Cibitung mengatakan, sebelumnya sampah pasar selalu diangkut setiap hari. Namun sudah sekitar sebulan lamanya, tumpukan sampah tidak diangkut semua.

“Sudah sebulanan ini. Awalnya kan ini sampah ditaruh di belakang. Nah sekarang itu lagi direnovasi. Mungkin ya karena lagi ada pembangunan, jalan di belakang buat pintu masuk truk,” katanya, Kamis (15/9/2022).

Biasanya dalam sehari ada 20 truk yang mengangkut sampah ke TPA Burangkeng. Namun saat ini hanya dua sampai tiga kali dalam sehari sehingga tidak seluruhnya terangkut. “Biasanya banyak, mungkin 20 truk sehari. Cuma, sejak direnovasi paling banyak tiga kali. Makanya menumpuk, apalagi ini sampahnya bukan cuma dari pasar, tapi dari perumahan belakang juga,” ungkapnya.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Pasar Induk Cibitung, Isep Kadarisman mengakui proses pengangkutan sampah terhambat. Persoalan itu disebabkan karena terjadi antrean cukup panjang di TPA Burangkeng.

“Kami kan ada tim sendiri yang khusus ngangkut sampah, ada 16 truk punya Dinas Perdagangan. Saya dapat laporan dari petugas ada antrean panjang di TPA Burangkengnya,” ujarnya.

Selain kondisi tersebut, kegiatan renovasi Pasar Induk Cibitung juga menjadi salah satu penyebab sampah tidak terangkut seluruhnya ke TPA Burangkeng. “Biasanya sehari bisa 20 kali truk sampah bolak-balik. Tapi sejak renovasi, paling cuma tiga kali. Nah pas ada antrean di TPA, jadi cuma sekali. Jadi tambah parah,” katanya.

Persoalan sampah yang menggunung ini, kata Isep, sudah dilaporkan ke Dinas Perdagangan serta berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi untuk segera ditangani.

“Memang kalau sampah di dalam pasar jadi kewajiban kami sendiri, bukan Dinas LH. Truk sampah punya pasar ada 20 unit, ditambah dinas ada 50 unit. Terus kami juga minta bantuan sama UPTD Kebersihan III buat bantu, karena memang banyak sekali yang numpuk,” katanya. (***)