BEKASI, Beritaimn.com – Musim kemarau yang terjadi saat ini menyebabkan ratusan hektar sawah di Kabupaten Bekasi terancamm gagal panen. Karena ratusan hektar sawah itu tidak mendapat pasokan air.
Ratusan hektar sawah yang terancam gagal panen terdapat di enam kecamatan. Yakni, Tambelang, Sukawangi, Muaragembong, Cabangbungin, Sukatani dan Sukakarya.
“Tapi yang terimbas kekeringan ini bukan hanya petani di Sukawangi saja, ada juga lainnya yang mengalami hal serupa,” ucap Kepala Desa Sukaringin, Royadi, Senin (22/8/2022).
Royadi mengatakan, petani terpaksa mengandalkan air dari bendung Kali CBL yang berada di Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat. Sayangnya air dari bendung tersebut tidak mengalir lancar ke persawahan karena mengalami sedimentasi dan tersumbat sampah.
“Pintu air yang ke wilayah Srengseng sudah tidak berfungsi lagi karena banyak sampah. Jadinya air yang mengalir ke sana kecil sekali sehingga wilayah utara enggak kebagian air,” katanya.
Untuk memperbaiki bendung Kali CBL, warga dan kepala desa dari enam kecamatan terpaksa harus merogoh kocek sendiri. Mereka melakukan itu agar area persawahan mendapat pasokan air di musim kemarau saat ini.
“Dana sendiri, pantungan dari kepala desa, Rp70 juta habis, donatur paling kuat dari Sukakarya dan Sukaringin, yang lain bantu tenaga,” kata Royadi.
Royadi menyayangkan sikap pemerintah daerah yang tidak kunjung memperbaiki sodetan di Kali CBL yang mengarah ke bagian utara Kabupaten Bekasi.
“Hampir 95 persen penduduk mengais pendapatan dari hasil pertanian yang merupakan nyawa kehidupannya. Di desa saya ada 26 hektar area sawah yang masih produktif, oleh karena itu kami inisiatif membendung air yang mengalir ke Kabupaten Bekasi bagian utara,” katanya. (***)