11 Warga Subang Tewas Tenggak Miras Oplosan, 4 orang lainnya Kritis di RSUD Ciereng

11 Warga Subang Tewas Tenggak Miras Oplosan, 4 orang lainnya Kritis di RSUD Ciereng

Spread the love
Ilustrasi 11 orang asal Subang tewas usai tenggak miras oplosan. (Foto: Ist)
Ilustrasi 11 orang asal Subang tewas usai tenggak miras oplosan. (Foto: Ist)

SUBANG, Beritaimn.com Pesta miras oplosan kembali merenggut banyak nyawa. Kali ini, 11 orang dinyatakan meninggal dunia usai berpesta miras oplosan di salah satu warung di wilayah Subang.

Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan, insiden maut itu bermula saat belasan orang menghadiri pesta hajatan pernikahan. Setelah selesai, belasan warga tersebut kemudian beranjak ke salah satu kios miras yang berada di wilayah Bunihayu, Jalancagak, Subang, Minggu (29/10/2023) malam.

Mereka kemudian berpesta miras oplosan yang berlangsung hingga dini hari. Mereka lalu bertumbangan hingga dilarikan ke RSUD Ciereng Subang.

“Kami sudah melakukan olah TKP, kami langsung dalam pengejaran yang diduga sebagai pengoplos sedang kami upayakan untuk kami tangkap,” ucap Ariek.

Setelah polisi turun tangan, sejumlah barang bukti turut dibawa Polres Subang. Ariek menyebut, pelaku yang mengoplos miras itu sempat hendak dihakimi massa sebelum akhirnya kabur melarikan diri.

“Pelakunya melarikan diri karena tadi malam itu hampir atau sempat diserang oleh warga kios tersebut. Tapi dengan cepat kita dari Polres Subang berhasil amankan keluarga dari pengoplos, namun pengoplos tersebut sudah melarikan diri. Mohon doanya semoga bisa kami amankan dengan cepat,” pungkasnya.

Sementara, Wakil Direktur RSUD Ciereng, Subang, Syamsu Riza mengaku mendapatkan laporan soal 15 pasien mengalami kondisi darurat medis usai menenggak miras.

Syamsu merinci sebanyak sembilan pasien meninggal dunia di RSUD, satu meninggal dunia saat dalam perjalanan ke RSUD, serta satu pasien lainnya meninggal setelah pulang paksa dari RSUD Ciereng.

“Saya sampaikan informasi update yah Kita kedatangan pasien 15 orang, dari 15 orang itu sembilan meninggal di sini, kemudian satu orang meninggal di perjalanan, dan satu orang lagi pulang paksa. Tapi informasi terakhir yang pulang paksa juga meninggal dunia,” ujar Syamsu dalam keterangannya, Senin (30/10/2023).

Menurut Syamsu, saat ini masih terdapat empat orang yang masih dirawat dengan kondisi kritis. Dari semua pasien yang meninggal dunia, kata Syamsu, akibat mengalami gagal nafas.

“Yang dirawat di kita ada 4 orang di IGD dan kondisinya sangat kritis. Korban meninggal jelas karena gagal nafas,” katanya.

(Red/*)

Tinggalkan Balasan