KARAWANG, BeritaIMN.com – 230 ekor sapi di 18 kecamatan di Kabupaten Karawang terpapar virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Dugaan sementara, penularan bersumber dari ternak luar Karawang yang lebih dulu terpapar.
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas PKP (Pertanian dan Ketahanan Pangan) Karawang Handoko mengakui memang ada ternak yang didatangkan dari luar Karawang. Saat baru datang, kondisi mereka masih sehat. Namun jarak dua sampai tiga hari kemudian jatuh sakit. Kuat dugaan di tubuh mereka membawa virus PMK.
Pemkab Karawang melalui Dinas PKP Karawang mengimbau, peternak supaya waspada ketika mendatangkan ternak dari luar. Peternak wajib memisahkan ternak tersebut sebelum dimasukkan ke kandang bersama ternak lain.
“Minimal diisolasi selama 2 minggu. Dipantau perkembangannya apakah hewan itu bergejala ke arah PMK atau tidak. kalau sehat boleh dicampur,” ujarnya.
Pemerintah juga meminta masyarakat tidak panik. Handoko menjamin PMK tidak akan menulari manusia. Bahkan daging ternak yang terjangkit PMK masih bisa dikonsumsi masyarakat karena tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
“Daging ternak yang terjangkit PMK masih bisa dikonsumsi, tetapi masyarakat harus bisa memilih hewan yang sehat,” tambah dia.
Pesannya, bila masyarakat menemukan ternak dengan luka melepuh pada mulut, lidah, moncong, dan kaki, bisa segera melapor ke Satgas PMK atau menghubungi penyuluh pertanian setempat.
Menangani ternak yang terpapar PMK pun terhitung mudah. Cukup diberi multivitamin dan antibiotik.
“Pemberian obat tidak cukup satu kali, harus diulang dua sampai tiga kali,” tutupnya.
(Red).