Saluran Sekunder Rusak, 5.000 Petani di Karawang Terancam Gagal Tanam

Saluran Sekunder Rusak, 5.000 Petani di Karawang Terancam Gagal Tanam

Spread the love

 

Perwakilan petani Kecamatan Rawamerta yang menamai diri mereka Setakar. Tuntut perbaikan saluran sekunder.

KARAWANG, BeritaIMN.com – Puluhan perwakilan petani Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang yang menamai diri mereka Setakar (Serikat Tani Karawang) berdemonstrasi di gedung DPRD Karawang, Kamis (2/6). Mereka menuntut pemerintah daerah segera memperbaiki saluran sekunder yang mengairi sawah di lima desa Kecamatan Rawamerta.

Ketua Setakar Deden Sofian dalam orasinya menuturkan, lima ribu petani terancam kelaparan gara-gara saluran sekunder di Desa Mekarwangi, Kecamatan Rawamerta rusak. Sudah lima tahun saluran sepanjang 160 meter itu rusak dan tidak kunjung diperbaiki. Akibatnya, para petani kerap gagal tanam.

Saluran sepanjang ratusan meter itu mengairi 2.500 hektare sawah tempat di mana lima ribuan petani menggantungkan hidup.

“Tiap kali memasuki musim tanam, aktivitas pertanian jadi terganggu. Puncaknya hari ini, petani kerepotan jelang musim tanam karena saluran tidak kunjung diperbaiki,” ujar Deden.

Selama lima tahun tidak ada perbaikan, para petani mengupayakan berbagai cara untuk memperbaiki saluran sekunder tersebut. Namun perbaikan sementara menggunakan bambu itu hanya bertahan sebentar. Kondisi makin parah ketika musim hujan tiba sebab debit air akan sulit dikendalikan.

“Kami meminta Dinas Pertanian Karawang turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengukuran saluran yang rusak. Kami juga minta untuk segera diperbaiki,” sambung Deden.

Selain berdemonstrasi di depan gedung DPRD Karawang, para petani juga akan berorasi di depan kantor Dinas Pertanian Karawang. Di DPRD Karawang, hanya ada satu anggota dewan yang menemui petani.

Kepada awak media, Taufik Ismail dari fraksi PDIP Karawang mendukung penuh upaya petani dalam menuntut hak mereka. (*)