PEKANBARU – Perwakilan nasabah korban gagal bayar Asuransi Jiwa Bumi Putra 1912 Pekanbaru, mendatangi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pekanbaru, Kamis (19-01-2023) mengadukan nasib mereka dan meminta OJK memberikan masukan sebagai solusi bagi mereka yang uang preminya masih tertahan di BP 1912. Namun, sampai akhir perbincangan, belum ada solusi yang dapat menenangkan para nasabah.
Kebanyakan nasabah mengeluhkan uang asuransi mereka yang jumlahnya puluhan hingga ratusan juta sebagai investasi untuk sekolah anak-anak mereka. Para nasabah itu diterima , langsung Muhammad Lutfi selaku Kepala OJK Provinsi Riau, dan didampingi staf OJK Erwin.
OJK menerima keluhan dan curahan hati para nasabah dan mengajak untuk melakukan diskusi. Kekecewaan demi kekecewaan disampaikan para nasabah kepada Muhammad Lufi dan Erwin.
“Saya mengambil pension muda di tempat saya bekerja dan uangnya Rp.200 juta saya investasikan di asuransi BP 1012 ini. Harapan saya sekian tahun kemudian saat anak saya memasuki usia sekolah yang membutuhkan biaya banyak, saya sudah punya persiapan. Tapi kenyataannya malah ini tidak cair.
Bahkan untuk biaya anak saya sekolah, saya harus menjual asset dan meminta bantuan keluarga lain,” ungkap salah seorang nasabah.
Menqanggapi hal itu, baik Muhammad Lutfi dan Erwin menjelaskan bahwa semua keputusan diambil pusat. Sebagai daerah mereka akan melaporkan dan menyampaikan apa-apa yang disampaikan nasabah ini ke pusat.
‘Sampai saat ini belum ada informasi yang terbaru yang bisa kami sampaikan hari ini. Tapi, sesuai dengan apa yang kami sampaikan sebelumnya. Belum ada kebijakan soal pencairan lagi, tapi In shaa Allah akan kami perjuangkan kepentingan nasabah ini,’ ungkap Erwin.
Seperti diberitakan sebelunya, puluhan nasabah AJB Bumi Putra 1912 yang polisnya tak kunjung dibayar klaim, melakukan penyegelan terhadap Kantor Wilayah II Bumi Putra 1912 (Riau, dan Kepulauan Riau) Jalan Sudirman Pekanbaru, Selasa (17/01/2023). Penyegelan di pintu Kantor Bumi Putera tersebut menggunakan rantai dan gembok disaksikan oleh Kepala Wilayah II Bumi Putera 1912 Riau-Kepri, Afrizon berseta stafnya.
Aksi penyegelan ini merupakan puncak kekecewaan para pemegang Polis Asuransi, karena sudah beberapa kali datang ke Kantor AJB Bumi Putera ini tapi tak ada respon dengan baik.
“Namun kami belum mendapat jawaban kepastian, kapan klaim polis asuransi kami dibayar oleh AJB Bumi Putera,” ujar Lamhot Saragih selaku Koordinator Aksi Pemegang Polis saat melakukan aksi.
Sebelum dilakukan aksi penyegelan, Lamhot mengatakan ia adakan pertemuan antara pemegang polis dengan pihak AJB Bumi Putera. Dalam pertemuan tersebut dipimpin Kepala Wilayah II Bumi Putera 1912 Riau-Kepri Aprizon,Dalam pertemuan tersebut para pemegang polis ingin meminta penjelasan dari pihak AJB Bumi Putera.
Namun Pertemuan sempat sedikit memanas, dimana salah satu nasabah polis meminta Afrizon menelpon BPA atau Komisaris Utama AJB Bumi Putera, Drs. Hardi, SH.,MM.,MH, Ak, CPA, CA, ACPAcc. Dikatakannya, karena selama ini pemegang polis tidak bisa berkomunikasi dengan Hardi, sementara Afrizon dalam pertemuan mengatakan sudah menghubungi BPA Hardi.
Namun Afrizon agak keberatan menghubungi pimpinannya yakni Hardi, tidak tahu apa alasannya, dan inilah memunculkan emosi salah satu peserta rapat. Dengan kejadian tersebut, disinilah penyebab kesepakatan bersama para pemegang Polis Asuransi untuk menyegel Kantor AJB Bumi Putera 1912 dijalan Sudirman Pekanbaru ini.***
