Juru Parkir Dan Pemilik Toko Menjerit Akibat Proyek IPAL, Apa Tindakan PEMKO Pekanbaru ?

Juru Parkir Dan Pemilik Toko Menjerit Akibat Proyek IPAL, Apa Tindakan PEMKO Pekanbaru ?

Spread the love

 

Beritaimn.Com. Pekanbaru- Para Juru Parkir (Jukir) dan Pedagang yang terdampak proyek IPAL mengeluhkan omsetnya yang menurun drastis akibat pengerjaan proyek perpipaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru Khusus nya di jalan Sudirman ujung, sehingga banyak menimbulkan masalah dan merugikan masyarakat. Minggu (5/2/2023).

Dari pantauan Awak Media dilapangan selain menimbulkan kerugian yang dialami oleh para pedagang dan Juru Parkir, juga menimbulkan kemacetan dikarenakan penyempitan jalan.

Salah satu pedagang yang terdampak proyek IPAL tersebut yang bernama Sari mencurahkan keluhannya kepada media ini, ” Semenjak adanya proyek ini, omset penjualan kami menurun drastis,

Kami baru mau bangkit setelah dilanda covid 19 beberapa bulan yang lalu, datang lagi proyek IPAL, dan ini sangat membuat kami tambah sengsara. Ujar Sari sedih.

Senada dengan itu, Edi yang juga pedagang yang terdampak proyek IPAL tersebut menambahkan, ” agar kontraktor dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru memberikan solusi terkait hal ini.

” Disini kami semua pedagang merasa dirugikan, jadi apa kompensasi atau jalan keluar nya terkait proyek IPAL ini, Harus ada evaluasi dan ketegasan terhadap IPAL ini.  Apakah mau dilanjutkan atau dihentikan saja karena sudah sangat merugikan masyarakat,”Katanya

” Sejauh ini kita lihat progres pengerjaannya sangat lamban sekali, dan kenapa diletakkan Batu beton untuk pembatas, ini sangat menggangu dan menghalangi konsumen untuk membeli dagangan kami, Karna mobil yang mau parkir tidak ada tempatnya, akhirnya orang tidak mau singgah berbelanja,”ungkap Edi.

Tidak hanya Para Pedagang, beberapa orang yang berprofesi sebagai Juru Parkir nasipnya juga sangat memperihatinkan.

” Sudah hampir Satu Bulan ini kami markir sama sekali tidak dapat uang, dan entah kenapa diletakkan Batu pembatas beton di sini, kan bisa diganti dengan pembatas bentuk yang lain yang lebih mudah diangkat- angkat. Agar masih bisa kendaraan markir dan kami masih bisa mendapatkan uang,” ungkap Yusuf, yang sehari-hari berprofesi sebagai Jukir didepan Mall Pekanbaru.

Lanjut, Yusuf menerangkan, “kami minta kepada pemerintah dalam hal ini Dishub Kota Pekanbaru untuk sama-sama mencari jalan keluar serta bertanggung jawab terhadap kemacetan dan peletakan batu beton yang tidak efesien ini.

Ditempat yang sama, Joni yang juga berprofesi sebagai Juru Parkir mencurahkan keluhannya kepada awak media,” Tolong kami pak, akibat proyek IPAL ini saya tidak bisa lagi memberi nafkah Keluarga dan terlebih Anak-anak Saya semuanya sekolah.

” Harapan Kami Para Juru Parkir agar Pemko Pekanbaru dalam hal ini Dishub Kota Pekanbaru mencarikan solusi jalan keluarnya serta kompensasi untuk kami Para Juru Parkir, kami butuh makan Pak, yang lebih miris lagi pengerjaan proyek menurut informasi berlangsung selama dua bulan, kami Juru Parkir juga salah satu penyumbang serta pahlawan PAD Kota Pekanbaru,” ungkap Joni, sedih.

Ditempat yang berbeda saat awak media mengkonfirmasi pengelola parkir di Jalan Jendral Sudirman yang bernama Evan menyebutkan bahwa, “Pendapatan nya juga menurun, semenjak adanya proyek IPAL. Padahal kami dari Pengelola Parkir turut serta membantu peningkatan PAD Kota Pekanbaru.

” Kami ada target perhari yang harus disetorkan ke PT, kalau sempat ini berlangsung lama, maka akan kacau storan Kami ,” Papar Evan.

“Kami tau ini proyek Pemerintah, tapi kita sayangkan pelaksanaannya. Kita tidak tahu ini kajiannya seperti apa? Harus ada kajian terlebih dahulu baik skema lalu lintasnya seperti apa kalau ini dibangun dan dampak sosial atas proyek tersebut. Ini,” tutup Evan.

Terkait hal diatas, Awak media ini mencoba mengkonfirmasi Dishub kota Pekanbaru dalam hal ini Kepala UPTD Perparkiran Radinal Munandar, Akan tetapi, sampai berita ini ditayangkan, yang bersangkutan tidak merespon panggilan WhatsApp dan Chat dari awak media ini.

(HeriXinamo)