Beri Harapan Buka Kesempatan, Lapas Tebing Tinggi Gandeng LPKP Mentari Gelar Pelatihan Vokasi

Beri Harapan Buka Kesempatan, Lapas Tebing Tinggi Gandeng LPKP Mentari Gelar Pelatihan Vokasi

Spread the love

 

TEBING TINGGI – Sebuah langkah strategis kembali diambil oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tebing Tinggi dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan narapidana. Pada hari ini, Jum’at, 15 Agustus 2025 Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi secara resmi menjalin kerja sama dengan Lembaga Pendidikan Kursus Profesional (LPKP) Mentari melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dalam penyelenggaraan pelatihan keterampilan vokasi bagi warga binaan pemasyarakatan.

Acara penandatanganan yang digelar di gedung aula sasana tama Lapas ini berlangsung dalam suasana penuh harapan dan optimisme. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi Dede Mulyadi didampingi Kasi. Binadik dan Giatja Febi S. Lesmana, Kasubsi. Giatja Ahmad Masrury Siregar beserta jajaran staf, selanjutnya pimpinan LPKP Mentari Mhd. Sofian beserta anggota dan sejumlah warga binaan yang nantinya akan menjadi peserta program pelatihan.

Dalam sambutannya, Kalapas menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen nyata Lapas dalam mendukung program pembinaan kemandirian yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. “Pemasyarakatan bukan sekadar menjalankan hukuman, tetapi juga tentang memberi kesempatan kedua. Melalui pelatihan keterampilan vokasi ini, kami ingin memastikan bahwa warga binaan memiliki bekal nyata ketika mereka kembali ke masyarakat. Inilah wujud nyata pembinaan yang bermartabat,” ujar Dede Mulyadi.

Sementara itu, Pimpinan LPKP Mentari menyampaikan apresiasi dan rasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan pelatihan berbasis kompetensi yang selaras dengan kebutuhan pasar kerja saat ini, sehingga para warga binaan memiliki daya saing ketika telah bebas nanti. “Kami tidak melihat mereka sebagai narapidana, tetapi sebagai individu yang sedang berproses untuk menjadi lebih baik. Kami hadir untuk membantu mereka menemukan potensi terbaik dalam dirinya,” katanya.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kerja sama ini juga membawa pesan kuat tentang pentingnya sinergi antara institusi pemasyarakatan dan sektor pendidikan non-formal dalam menciptakan ekosistem reintegrasi sosial yang manusiawi dan berkelanjutan.

Warga binaan yang mengikuti kegiatan ini juga menyampaikan antusiasme dan harapan besar terhadap pelatihan ini dimana akan menjadi semacam “jembatan baru” bagi diri mereka untuk kembali menata masa depan.

Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama, disaksikan oleh seluruh undangan yang hadir, pemberian alat pelatihan secara simbolis serta sesi foto bersama sebagai komitmen untuk menciptakan perubahan positif. (Red).

Tinggalkan Balasan